Beberapa daerah di Indonesia memiliki komoditas hayati dan non hayati unggulan. Komoditas daerah tersebut sudah memiliki pasarnya sendiri, baik pasar domestik ataupun pasar Internasional. Hampir setiap tahunnya jumlah ekspor hayati dan non hayati tanah air terus mengalami peningkatan. Selain itu, komoditas Indonesia memiliki keunggulan dibandingkan dengan negara lain, sehingga banyak yang menyukai komoditas asal Indonesia Indonesia sebagai negara penghasil kelapa sawit terbesar di dunia dan menjadi penopang hampir 80% kebutuhan sawit di Dunia, selain itu Indonesia juga sebagai produsen kakao terbesar kedua didunia setelah Pantai Gading. Sehingga banyak komoditas Indonesia yang berhasil menguasai pasar global. Hal tersebut sangat di imbangi dengan permintaan yang tinggi namun produksi komoditas pun terus meningkat. Jenis Komoditas Non Hayati Indonesia bukan hanya dikenal sebagai negara penghasil komoditas hayati terbesar di dunia. Indonesia juga dikenal sebagai negara penghasil komoditas non hayati terbaik di dunia. Beberapa daerah di Indonesia memiliki komoditas Non hayati, seperti daerah penghasil minyak bumi yang ada di Aceh, Sumatera utara, Sumatera Selatan, Jawa Tengah Cilacap,Irian Jaya, dan Kalimantan. Lalu ada Daerah Penghasil Batubara seperti, Sumatera Selatan Bukit Asam Indarung ,Kalimantan Timur, Lembah Sungai Berau , Kalimantan tengah Purukcahu. Daerah Penghasil Emas dan Perak seperti, Aceh Meulaboh, Riau Logos, Bengkulu Rejang Lebong, Sulawesi Utara Bolaang Mongondow,Minahasa, Kalimantan Barat Sambas, Jawa Barat Cikotok,Pongkor, dan Freeport Timika, Papua Jenis Komoditi Non Hayati Minyak bumi Batu Bara Bijih besi Tembaga Bauksit Marmer Yodium Gas Alam Nikel Emas dan Perak Nilai Ekspor Komoditas Non Hayati Indonesia Nilai ekspor komoditas non hayati Indonesia terus mengalami peningkatan hampir setiap tahunnya. Ekpsor non hayati seperti Batu bara, tembaga, aluminium masih cukup tinggi. Mengutip data Kementerian ESDM, pada tahun 2012 jumlah produksi batubara Indonesia mencapai 231,017, MT , jumlah ekspor mencapai 175,622, MT dan penjualan dalam negeri mencapai 49,571, MT. lalu di tahun 2013, jumlah produksi batubara Indonesia sebesar 272,046, MT, Batu bara yang di ekspor 207,066, MT dan penjualan dalam negeri 57,442, MT Ekspor Batu Bara Menurut Negara Tujuan Utama, 2010 – 2015 Negara Tujuan 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Berat Bersih 000 Ton Jepang 35 266,7 35 364,0 35 518,3 37 711,5 35 584,6 35 584,6 Hongkong 9 706,2 11 868,2 11 984,8 12 964,3 12 581,6 12 581,6 Korea Selatan 43 275,6 39 598,2 37 899,1 36 273,3 35 631,5 35 631,5 Taiwan 25 002,2 27 131,8 29 105,2 28 323,3 27 271,8 27 271,8 Tiongkok1 74 805,0 104 143,4 115 702,1 130 393,4 99 280,3 99 280,3 Thailand 13 081,8 13 293,9 14 676,0 14 365,0 16 241,5 16 241,5 Pilipina 11 110,9 10 989,7 11 636,2 14 508,8 15 021,3 15 021,3 Malaysia 15 535,7 17 337,5 16 138,0 17 128,9 14 494,0 14 494,0 India 51 254,3 74 723,2 96 076,0 118 288,5 136 352,1 136 352,1 Amerika Serikat 1 936,5 805,4 215,6 1 177,4 1 311,8 1 311,8 Belanda 2 719,1 2 848,4 154,3 172,2 0,0 0,0 Italia 6 306,3 5 080,8 4 082,8 3 016,6 3 516,3 3 516,3 Spanyol 1 564,3 3 559,3 5 704,8 4 078,0 4 071,5 4 071,5 Lainnya 7 279,8 6 654,3 5 414,0 5 924,0 6 880,1 6 880,1 Jumlah 298 844,4 353 398,1 384 307,2 424 325,2 408 238,4 408 238,4 Nilai Ekspor Batu Bara, 2010 – 2015 Negara Tujuan 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Nilai FOB 000 000 US$ Jepang 2 801,3 3 755,4 3 606,8 3 225,1 2 593,7 2 593,7 Hongkong 626,1 966,8 867,8 823,3 727,4 727,4 Korea Selatan 2 514,6 2 740,0 2 545,2 2 068,1 1 877,3 1 877,3 Taiwan 1 758,0 2 400,2 2 418,7 2 018,6 1 735,7 1 735,7 Tiongkok1 4 391,8 7 568,9 7 305,5 6 894,0 4 725,7 4 725,7 Thailand 674,6 865,1 978,2 838,8 851,4 851,4 Pilipina 798,9 955,6 970,6 1 007,2 921,8 921,8 Malaysia 1 082,9 1 559,9 1 304,8 1 137,3 817,6 817,6 India 2 420,2 4 681,5 4 933,9 5 526,9 5 672,7 5 672,7 Amerika Serikat 90,1 51,7 14,1 73,9 79,8 79,8 Belanda 223,4 259,4 12,8 14,3 0,0 0,0 Italia 544,4 599,7 378,6 240,8 244,8 244,8 Spanyol 80,6 234,9 361,2 206,8 187,2 187,2 Lainnya 492,5 582,8 468,1 426,3 384,2 384,2 Jumlah 18 499,4 27 221,9 26 166,3 24 501,4 20 819,3 20 819,3 Sumber BPS Ekspor Minyak Bumi Mentah Menurut Negara Tujuan Utama, 2010 – 2015 Negara Tujuan 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Berat Bersih 000 Ton Jepang 4 441,5 6 307,9 6 624,0 5 436,6 4 430,2 3 654,8 Korea Selatan 4 321,1 3 231,2 2 500,9 1 364,5 1 105,9 1 073,5 Taiwan 556,2 317,1 44,4 490,1 819,0 711,6 Tiongkok1 1 208,4 730,4 209,8 290,0 315,4 1 599,9 Thailand 775,4 674,5 1 421,4 1 030,3 1 045,2 2 190,1 Singapura 1 171,7 2 105,2 1 677,0 1 494,9 1 699,6 1 906,8 Malaysia 731,2 295,1 250,0 438,8 426,2 581,1 Australia 3 209,2 3 022,2 1 839,1 1 732,6 1 695,8 1 735,5 Amerika Serikat 1 519,0 986,8 272,0 691,0 812,0 1 996,8 Lainnya 198,7 149,1 134,5 48,1 50,7 104,0 Jumlah 18 132,4 17 819,5 14 973,1 13 016,9 12 400,0 15 554,1 Sumber BPS Dari data tersebut memang memperlihatkan jumlah ekspor komoditas non hayati Indonesia mengalami peningkatan hampir setiap tahunnya. Peningkatan jumlah ekspor tersebut terjadi hampir di beberapa negara tujuan ekspor komoditas. Saat ini pemerintah sedang fokus untuk meningkatkan negara tujuan ekspor, hal tersebut karena ekspor komoditas sangat berperan penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi Nasional. Umumnya komoditas Non Hayati Indonesia digunakan untuk kebutuhan industri, negara yang paling banyak membutuhkan adalah Amerika, Jepang dan Tiongkok. Perkembangan Ekspor Indonesia Berdasarkan Sektor Sumber GrafikGambaranUmum Indonesia; Indonesia memiliki kekayaan sumberdaya alam hayati dan non-hayati. Sumberdaya alam n0n-hayati berupa minyak, gas bumi, batu bara, dan beragam tambang mineral. menghilangkan pembatasan ekspor terkait komoditas pertanian, dan mengintegrasikan kembali pangan Ukraina, serta pupuk dan pangan Rusia pada pasar global.
- Indonesia memiliki beberapa komoditas ekspor. Salah satu komoditas ekspor indonesia yang berasal dari hasil pertanian adalah kelapa sawit yang selama ini jadi andalan. Selain minyak sawit, jenis komoditas ekspor perkebunan indonesia adalah kopi, karet, rempah-rempah, teh, kakao, dan kopra. Komoditas pertanian meliputi hasil perkebunan, tanaman pangan, perikanan budidaya dan tangkap, peternakan, tanaman hortikultura kelompok sayuran dan buah-buahan, dan komoditas kehutanan. Baca juga Cakupan Keunggulan yang Dimiliki Indonesia di Perdagangan Internasional Di luar pertanian, Indonesia juga memiliki beberapa komoditas utama dari barang industri. Salah satu komoditas ekspor indonesia yang dihasilkan dari usaha industri adalah produk tekstil, otomotif, elektronik, alas kaki, dan makanan olahan. Dikutip dari Investopedia, komoditas adalah barang yang bisa diperdagangkan untuk mendapatkan keuntungan atau dapat dipertukarkan dengan barang lain yang memiliki nilai yang sama. Kualitas untuk komoditas adalah pada dasarnya seragam umum sama untuk semua produsen, meskipun seringkali ada sedikit perbedaan. Baca juga 8 Manfaat Perdagangan Internasional Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, pengertian komoditas adalah barang dagangan utama, benda niaga, hasil bumi, dan kerajinan yang dimanfaatkan untuk menurut KBBI, arti lain dari komoditas adalah bahan mentah yang dapat digolongkan menurut mutunya sesuai dengan standar perdagangan internasional, misalnya gandum, karet, kopi. Hamzah Jenis komoditas ekspor perkebunan indonesia adalah CPO, salah satu komoditas ekspor indonesia yang dihasilkan dari usaha industri adalah otomotif, salah satu komoditas ekspor indonesia yang berasal dari hasil pertanian adalah teh dan kopi. Dalam perdagangan ekspor impor, secara umum komoditas terbagi menjadi empat jenis yakni Komoditas logam berupa produk-produk hasil mineral tambang seperti emas, perak, platinum, nikel, tembaga, seng, dan sebagainya. Komoditas pertanian adalah komoditas yang berasal dari hasil pertanian maupun perkebunan seperti beras, gandung, karet, sawit, kapas, kedelai, jagung, kopi, dan sebagainya. Komoditas peternakan meliputi semua komoditas yang mencakup ternak hidup dan produk turunannya seperti daging, susu, keju, dan sebagainya. Komoditas energi merupakan komoditas yang berfungsi sebagai sumber energi seperti minyak bumi, gas, listrik, dan sebagainya. Baca juga Pengertian Perdagangan Internasional Berbeda dengan perdagangan pada umumnya, perdagangan komoditas memiliki sistem yang sedikit unik. Jika biasanya harga jual suatu produk ditentukan oleh penjual dan produsen, harga komoditas tergantung dari banyaknya permintaan dan penawarannya di pasar. Fluktuasi harga sudah menjadi risiko yang umum dirasakan oleh pelaku perdagangan komoditas. Komoditas sendiri biasanya diperdagangkan dalam bursa yang kemudian disebut dengan bursa komoditas. Harganya pun berfluktuasi dan lazimnya komoditas diperjualbelikan dengan sistem kontrak berjangka. Naik turunnya harga bisa terjadi karena disebabkan oleh beberapa faktor. Beberapa di antaranya adalah kapasitas produksi, kondisi cuaca, musim, insentif atau larangan pemerintah, situasi politik, dan lain sebagainya. KOMPAS/PRIYOMBODO Jenis komoditas ekspor perkebunan indonesia adalah kelapa sawit, salah satu komoditas ekspor Indonesia yang berasal dari hasil pertanian adalah teh. Baca juga Faktor Penyebab Perdagangan Internasional Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Home / KOMODITAS EKSPOR THAILAND Indonesia semakin melebarkan sayapnya untuk mengekspor komoditas ke berbagai negara. Setelah sebelumnya Indonesia memang sudah memiliki negara tujuan ekspor, baik di Asia atau pun Eropa. Komoditas memang menjadi andalan ekspor Indonesia, hasil komoditi Indonesia sudah memiliki pasar tersendiri di Luar negeri sehingga sudah memiliki negara langganan ekspor Indonesia. Seperti Sulawesi Utara yang mengeskpor 7 komoditi unggulan ke Thailand. Ekspor tersebut dilakukan karena permintaan komoditas di negara tersebut sangat tinggi. Tujuh komoditas yang akan di ekspor ke Thailand Antara lain, tepung kelapa, ikan kaleng, ikan hias, bungkil sawit, arang tempurung, mutiara dan gurita beku. Sebelumnya di tahun 2014 Sulawesi Utara Sulut mengekspor tepung kelapa ke Thailand sebanyak 25 ton dengan nilai USD dan ikan hias sebanyak 456 kilogram kg dan menghasilkan devisa sebesar 800 dolar USD. Hal tersebut akan di manfaatkan Pemerintah Daerah untuk meningkatkan nilai ekspor komoditas ke Thailand. Sebab Thailand menjadi negara Asia Tenggara yang memiliki Prospek besar untuk dijadikan negara tujuan ekspor komoditas. Ekspor Hasil Komoditas Ke Thailand Thailand menjadi negara di Asia Tenggara yang dijadikan sebagai negara tujuan ekspor komoditas Indonesia, baik komoditas hayati dan Non hayati. Walaupun ekspor masih di Dominasi oleh sektor perikanan dan perkebunan, namun secara bertahap ekspor sektor lainnya terus mengalami pertumbuhan. Kali ini Thailand membidik dua komoditi baru yaitu mutiara dan gurita beku. Ekspor Mutiara sudah masuk 46,62 kg dengan nilai sebesar USD dan Gurita beku sebanyak 40 Ton dengan jumlah 240 USD. Selain itu, Ekspor sektor industri juga cukup mendominasi di Thailand. Hampir setiap tahun ekspor komoditas sektor Industri ke Thailand terus mengalami peningkatan seperti besi baja, mesin dan otomotif yang tahun 2015 mencapai 10 Ekspor Komoditas unggulan Thailand Sumber Kemenperin Besi Baja, Mesin-mesin dan Otomotif Kimia Dasar Pengolahan Tembaga, Timah dll. Makanan dan Minuman Elektronika T e k s t i l Pulp dan Kertas Alat-alat Listrik Pengolahan Kelapa/Kelapa Sawit Plastik Jumlah Ekspor Komoditi ke Thailand Thailand menjadi salah satu negara tujuan ekspor komoditas unggulan Indonesia. Hampir setiap tahun ekspor komoditi ke Negeri Gajah Putih itu pun terus mengalami peningkatan. Kini pemerintah sedang fokus untuk meningkatkan nilai ekspor ke Thailand. Dan berikut adalah 31 ekspor ke Thailand dalam kurun waktu 2012 – 2015. 31 Komoditi Ekspor Thailand 2012 – 2015 No. Kelompok Hasil Industri 2012 2013 2014 2015 Trend 1 Besi Baja, Mesin-mesin dan Otomotif -8,11% 2 Kimia Dasar -11,36% 3 Pengolahan Tembaga, Timah dll. -13,54% 4 Makanan dan Minuman -4,96% 5 Elektronika -8,52% 6 T e k s t i l -5,00% 7 Pulp dan Kertas -3,12% 8 Alat-alat Listrik 11,64% 9 Pengolahan Kelapa/Kelapa Sawit 0,13% 10 Plastik 2,08% 11 P u p u k 15,25% 12 Produk Farmasi 17,45% 13 Keramik, Marmer dan Kaca -9,34% 14 Barang-barang Kimia lainnya -10,34% 15 Pengolahan Karet -3,94% 16 Kosmetika 6,38% 17 Rokok 13,30% 18 Minyak Atsiri 24,53% 19 Kulit, Barang Kulit dan Sepatu/Alas Kaki 22,28% 20 Makanan Ternak 7,46% 21 Pengolahan Aluminium -19,56% 22 Pengolahan Kayu 4,93% 23 Alat Olah Raga, Musik, Pendidikan dan Mainan 1,41% 24 Pengolahan Tetes 25,74% 25 Peng. Emas, Perak, Logam Mulia, Perhiasan dll. -16,59% 26 Barang-barang Kerajinan lainnya -8,61% 27 Semen dan Produk dari Semen -37,63% 28 Kamera dan Alat-alat Optis -17,41% 29 Pengolahan Rotan Olahan -18,78% 30 Pengolahan Hasil Hutan Ikutan -6,66% 31 Komoditi lainnya 18,28% TOTAL -6,04% Ekspor Perikanan ke Thailand Thailand termasuk negara yang paling sering mengimpor ikan dari Indonesia. Dari beberapa negara tujuan ekspor perikanan, Thailand menjadi negara pengimpor ikan terbesar dari Indonesia. Mengutip data dari Badan Pusat Statistik BPS di tahun 2012 ekspor ikan ke Thailand mencapai 42 974,2 Ton dengan nilai mencapai 78 316,3 USD, lalu di 2013 mencapai 44 777,9 Ton dengan nilai mencapai 69 040,3 USD, dan di 2014 ekspor ke Thailand meningkat menjadi 47 920,3 Ton dengan nilai 68 782,8 USD. Ekspor Perikanan Indonesia No Negara Tujuan 2011 2012 2013 2014 2015 Berat Bersih ton 1 Jepang 35 010,2 29 236,6 33 116,6 25 118,1 26 167,2 2 Hongkong 215,8 138,4 217,5 75,9 110,3 3 Taiwan 305,8 255,5 351,1 360,0 125,5 4 Thailand 12 824,8 42 974,2 44 777,9 47 920,3 34 868,8 5 Singapura 699,7 360,8 572,4 658,2 441,2 6 Vietnam 2 675,9 3 320,0 2 678,5 2 234,5 1 165,6 7 Australia 130,8 91,5 127,1 118,1 70,6 8 Amerika Serikat 4 117,1 4 515,5 4 199,3 2 359,9 1 477,2 9 Belanda 348,2 156,0 74,8 946,2 41,8 10 Belgia 58,5 10,0 209,4 41,0 25,7 11 Lainnya 15 398,1 24 669,3 26 022,8 21 278,8 12 971,4 Jumlah 71 784,9 105 727,8 112 347,4 101 111,0 77 465,3Sebanyak pulau di Indonesia membentang di antara Sabang sampai Merauke dengan total luas wilayah mencapai 7,81 juta kilometer persegi km2. Dua pertiga luas wilayah Indonesia tepatnya sebesar 5,8 juta km2 merupakan wilayah perairan dengan 81 ribu km garis pantai. Secara lebih rinci, 3,25 juta km2 merupakan luas wilayah lautan sementara 2,55 juta km2 merupakan luas wilayah Zona Ekonomi Eksklusif ZEE. Status Indonesia ditetapkan sebagai negara kepulauan melalui Deklarasi Djuanda pada tahun 1957 yang diperkuat dengan Konvensi Hukum Laut atau United Nations Convention on the Law of the Sea UNCLOS. Bila ditinjau dari segi geopolitik, posisi laut Indonesia sangat strategis sebab berada di antara Samudra Pasifik dan Hindia. Hal ini menjadikan laut Indonesia sebagai jalur perdagangan global yang menghubungkan kawasan Asia Pasifik dan Australia. Kekayaan laut Indonesia Angelia/GoodStats Tidak hanya posisi yang strategis bagi jalur perdagangan, laut Indonesia juga dikaruniai dengan keanekaragaman sumber daya alam. Dilihat dari kekayaan biota laut, Indonesia menyimpan sekitar spesies ikan, 555 spesies rumput laut, dan 950 biota terumbu karang. Salah satu potensi terbesar laut Indonesia ialah sumber daya perikanan. Indonesia merupakan salah satu negara eksportir komoditas laut dan perikanan terbesar di dunia dan hingga saat ini masih giat mengupayakan peningkatan nilai ekspor di sektor ini. Di tengah pandemi, ekspor perikanan Indonesia justru meningkat Secara global, pandemi Covid-19 berdampak pada penurunan nilai ekspor perikanan. Dilansir dari Kementerian Kelautan dan Perikanan KKP, total nilai ekspor perikanan dunia mencapai 152 miliar dolar AS, turun 7 persen dibandingkan capaian tahun 2019. Beberapa negara seperti China mengalami penurunan ekspor perikanan sebesar 7,8 persen, Norwegia turun 7,5 persen, Vietnam turun 2,1 persen, India turun 15,1 persen, Thailand turun 2,2 persen, dan Ekuador turun 1,5 persen. Sementara itu, nilai ekspor perikanan Indonesia justru meningkat di tengah gempuran pandemi Covid-19. Tercatat pada tahun 2020 nilai ekspor perikanan Indonesia mencapai 5,2 miliar dolar AS, naik 5,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Berkat kolaborasi intensif antara eksportir, pemerintah, dan seluruh stakeholders, Indonesia berhasil naik 2 peringkat ke posisi 8 sebagai eksportir utama produk perikanan dunia pada tahun 2020. Udang jadi komoditas ekspor perikanan unggulan Potensi perikanan di Indonesia diperkirakan mencapai 12,54 juta ton per tahun yang tersebar baik di wilayah perairan Indonesia maupun ZEE. Nilai serta komoditas utama ekspor perikanan Indonesia tahun 2020 Angelia/GoodStats Berdasarkan komoditas, udang unggul dengan nilai ekspor sebesar 2,04 miliar dolar AS sepanjang tahun 2020. Ekspor udang Indonesia menyumbang 8,8 persen nilai impor dunia. Sementara posisi ke-2 ditempati oleh kelompok komoditas tuna-cakalang-tongkol TCT dengan nilai ekspor sebesar 724 juta dolar AS dan menyumbang 5 persen nilai impor dunia. Kelompok cumi-sotong-gurita CSG menempati posisi ke-3 dengan nilai ekspor sebesar 509 juta dolar AS serta menyumbang 6 persen nilai impor dunia. Kelompok rajungan-kepiting berada di posisi ke-4 dengan menyumbang nilai ekspor sebesar 368 juta dolar AS dan 6,8 persen nilai impor dunia. Terakhir, rumput laut menyumbang nilai ekspor sebesar 280 juta dolar AS dan 11,4 persen nilai impor dunia. Terus melaju sepanjang tahun 2021 KKP pun berkomitmen untuk terus memperkuat ketahanan ekonomi, termasuk melalui upaya peningkatan ekspor komoditas kelautan dan perikanan. Setelah berhasil memecahkan rekor pada tahun 2020 saat pandemi Covid-19 baru memasuki Indonesia, nilai ekspor perikanan Indonesia meningkat lagi sepanjang 2021. Sejak Januari hingga Oktober 2021, nilai ekspor produk perikanan mencapai 4,56 miliar dolar AS, naik 6,6 persen dibanding periode yang sama pada tahun 2020. Udang menyumbang 40 persen total ekspor perikanan Indonesia, TCT sebesar 13 persen, rajungan-kepiting 11 persen, CSG 10 persen, dan rumput laut 6 persen. Sementara tujuan utama ekspor perikanan Indonesia di antaranya Amerika Serikat sebesar 45 persen, China 15 persen, Jepang 11 persen, negara-negara ASEAN 9 persen, dan Uni Eropa sebesar 6 persen. Potensi kekayaan laut non hayati yang melimpah ruah Garam, salah satu potensi non hayati laut Indonesia KKP Selain itu, kekayaan non hayati laut Indonesia pun juga melimpah dan belum dikelola secara maksimal. Beberapa di antaranya ialah bioteknologi atau biofarmakologi, pemanfaatan garam, sumber daya mineral dan tambang, energi kelautan, jasa pariwisata, dan transportasi. Potensi bioteknologi atau biofarmakologi yakni memanfaatkan pengambilan senyawa bioaktif seperti squalene, omega-3, biopolymers dari mikroorganisme, alga, maupun senyawa organik lainnya yang dapat dimanfaatkan untuk produk kesehatan, farmasi, kosmetik, dan sebagainya. Luasnya laut Indonesia memperkaya potensi jumlah produksi garam serta pemanfaatannya di Indonesia. Tidak hanya digunakan sebagai sumber makanan, adapun garam dapat dimanfaatkan untuk industri farmasi, pertanian fungisida dan pestisida, kosmetik, serta sebagai media pengobatan. Laut Indonesia juga menyimpan sumber daya mineral dan tambang seperti minyak bumi, gas alam, dan sebagainya. Selain sumber daya mineral dan tambang yang tidak dapat diperbarui, laut Indonesia juga memiliki potensi non hayati yang dapat diperbarui dan dikembangkan sebagai sumber energi terbarukan seperti konversi energi panas laut atau ocean thermal energy conversion, dan masih banyak lagi. Tidak hanya kaya akan sumber dayanya yang dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia, Indonesia juga memiliki potensi keindahan laut yang dapat dikelola sebagai jasa pariwisata berbasis wisata bahari yang menunjukkan keindahan serta keanekaragaman flora dan fauna laut Indonesia. Terakhir, Indonesia telah mengembangkan upaya mempercepat jalur distribusi melalui tol laut. Wilayah yang luas dengan letak geografis strategis sangat memungkinkan Indonesia untuk membangun jalur distribusi atau pelayaran baik skala nasional maupun internasional. Pengembangan jasa transportasi di laut Indonesia juga diharapkan dapat mendorong pemanfaatan potensi laut secara lebih maksimal.
Oleh Herlina Priyatna Komiditas Ekspor Hayati dan Non Hayati Indonesia Ekspor Hayati Indonesia KomoditiDaerah Penghasil 1Kelapa SawitSumatra Utara, Aceh. 2KaretSumatera Utara,Aceh,Jawa Tengah,Jawa Timur,Riau. 3Kayu ManisJambi, Sumatera Barat, dan DI Yogyakarta 4KopiSumatera Utara,Aceh Tengah,Jawa Tengah,Jawa Timur, Bengkulu,Sulawesi Selatan. 5CokelatKakaoJawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Timur,Lampung, Maluku, NTT, Papua, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Tengah. 6CengkehJambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah,Kalimantan Timur, Maluku, NTT, Papua, Riau, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sumatera Selatan, dan DI Yogyakarta. 7KinaLembang Jawa Barat & Tanah Kerinci Sumatera Barat. 8PalaBengkulu, Maluku, Papua, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Utara. 9TembakauJawa Timur,Jawa Tengah,Sumatera Utara. 10VaniliAmbarawa,Temanggung,Wonosobo Jawa Tengah. 11Bawang Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan. 12Kayu JatiJawa , Flores. 13Minyak AtsiriSumatera, Jawa. 14TehJawa Barat. 15RotanKalimantan Tengah,Aceh. 16JaheJawa Tengah dan Jawa Barat. 17UdangNTB ,Lampung ,Sulawesi Selatan. Ekspor Non Hayati Komoditi Daerah Penghasil 1Minyak BumiAceh Lhoksumawe ,Sumatera Utara,Sumatera Selatan,Riau, Jawa Timur,Jawa Tengah Cilacap ,Jawa Barat Majalengka Kalimantan TimurSungai Mahakam ,Kalimantan Selatan Maluku Pulau Seram & Tenggara ,Irian Jaya, 2Batu baraSumatera Selatan Bukit Asam Indarung ,Kalimantan Timur, Lembah Sungai Berau , Kalimantan tengah Purukcahu. 3TimahPulau Bangka Sungai Liat, Pulau Belitung Manggara, Pulau Singkep Dabo. 4Emas dan PerakNangroe Aceh Darussalam Meulaboh, Riau Logos, Bengkulu Rejang Lebong, Sulawesi Utara Bolaang Mongondow, Minahasa, Kalimantan Barat Sambas, Jawa Barat Cikotok, Pongkor, dan Freeport Timika, Papua 5AluminiumSumbawa,Papua 6TembagaRiau Bangkinang , Pulau Singkep Dabo Pulau Belitung Manggar, Pulau Bangka Sungai Liat
Salahsatu komoditas yang menghadapi NTM adalah perikanan, dimana produk yang akan memasuki UE harus memenuhi ukuran standar keamanan pangan dan produksi yang ramah lingkungan. Di Indonesia, sebagian besar tata kelola budidaya udang memiliki struktur jaringan rantai pasok yang terfragmentasi dari hulu ke hilir. freepik Contoh komoditas ekspor Indonesia ke negara-negara ASEAN. - Apakah teman-teman tahu apa saja yang menjadi komoditas ekspor Indonesia ke negara-negara ASEAN? Indonesia merupakan salah satu negara di ASEAN yang melakukan kegiatan ekonomi berupa ekspor dan impor komoditas. Yap! Negara-negara yang tergabung dalam ASEAN lainnya juga melakukan hal yang sama di bidang perdagangan. Ekspor adalah sebuah kegiatan menjual barang atau jasa ke luar negeri. Impor merupakan kegiatan membeli barang atau jasa dari luar negeri. Sementara itu, komoditas adalah bahan mentah untuk produksi yang diperjualbelikan dan bisa disimpan dalam jangka waktu yang lama. Banyak komoditas ekspor Indonesia yang menjadi favorit sejumlah negara di dunia, termasuk ASEAN, teman-teman. Alasannya karena kualitas produk Indonesia yang tinggi. Selain itu, juga karena harganya yang mampu bersaing dengan negara lain. Kali ini Bobo akan menjelaskan beberapa contoh komoditas ekspor Indonesia untuk negara-negara ASEAN. Simak, yuk! 1. Minyak Kelapa Sawit Indonesia merupakan negara penghasil minyak kelapa sawit terbesar yang mengekspornya ke negara-negara ASEAN hingga negara lain. Pada tahun 2018, Indonesia mengekspor sebanyak 29,3 juta ton minyak kelapa sawit sehingga dijadikan sebagai produsen minyak terbesar di dunia. Baca Juga 8 Manfaat Kerja Sama Negara ASEAN di Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan